SUMBERNEWS, BUNGO – Setelah dilantik oleh Pembina IJP Kabupaten Bungo, Riana Kamesya S.Pd, Ketua IJP Kabupaten Bungo, Ria Anopa Sari, SE, menyampaikan sambutannya dengan menjelaskan perjalanan awal terbentuknya organisasi jurnalis perempuan lokal pertama di Provinsi Jambi ini.
“Dengan ini saya ingin sedikit menjelaskan bahwa IJPB adalah organisasi lokal, bukan di bawah naungan organisasi pusat manapun,” ujar Ria Anopa Sari.
Ria menjelaskan bahwa pada awalnya mereka memang berencana untuk bergabung dengan FJPI, namun karena FJPI tidak membuka anak cabang, mereka akhirnya sepakat untuk membentuk organisasi lokal, yakni FJP Kabupaten Bungo.
“Nama, logo, dan warna kami juga disepakati melalui koordinasi dengan Ketua FJPI Provinsi Jambi. Setelah itu, kami mempersiapkan beberapa atribut menjelang pelantikan. Namun, jelang pelantikan kami menerima somasi karena dituduh menjiplak dan dianggap ilegal. Padahal, kami adalah organisasi lokal, bukan organisasi pusat. Meski demikian, kami mengakui ada kesalahan karena logo dan warna kami memang hampir sama,” jelas Ria.
Untuk menghindari konflik antar sesama profesional, kami akhirnya sepakat untuk mengubah nama FJP menjadi IJP Kabupaten Bungo,” tambahnya.
Meskipun menghadapi masalah tersebut, Ria menegaskan bahwa pengalaman ini membuat mereka lebih kuat dan banyak belajar, bahwa proses pembentukan organisasi tidaklah mudah karena banyak dinamika yang harus dihadapi.
Sementara itu, Pembina IJP Kabupaten Bungo, Riana Kamesya S.Pd, mengucapkan selamat dan sukses atas deklarasi dan pelantikan pengurus Ikatan Jurnalis Perempuan (IJP) Kabupaten Bungo untuk masa bakti 2024-2029.
“Saya sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada IJP Kabupaten Bungo. Meski banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi sebelum deklarasi, hal itu tidak menyurutkan semangat rekan-rekan jurnalis perempuan di Bungo untuk tetap membentuk wadah organisasi perempuan lokal pertama di Provinsi Jambi,” ungkap Riana.
Anggota DPRD Bungo terpilih periode 2024-2029 tersebut juga menambahkan bahwa terbentuknya IJPB Kabupaten Bungo merupakan langkah awal bagi pengurus untuk segera merancang program kerja yang dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda, khususnya kaum perempuan di Kabupaten Bungo, bahwa perempuan juga bisa berkarya.
“Saya rasa tidak perlu merancang program kerja yang berat, tapi mulailah dari hal-hal kecil. Karena sejatinya, semua yang sempurna itu terjadi karena terbiasa,” lanjutnya.
Riana juga berharap dengan terbentuknya IJP dapat menambah warna baru dalam dunia jurnalistik dan berperan serta dalam memajukan daerah dan bangsa, khususnya di bumi Langkah Serentak Limbai Seayun.
“IJPB ini menjadi wadah bagi rekan-rekan jurnalis perempuan untuk meningkatkan kualitas, lebih profesional, dan menaati kode etik jurnalistik sebagaimana mestinya. Semoga ke depannya pandangan negatif terhadap jurnalis perempuan dapat berubah menjadi pandangan yang positif,” tutupnya.
(*)