SUMBERNEWS, BUNGO – Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia 2024 yang jatuh pada 26 September mendatang, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P2KB) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Bungo mengadakan Kegiatan Fasilitas Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang pada Selasa, 17 September 2024. Acara dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyanto, M.Kes, Dandim 0416 Bute yang diwakili oleh Pasiter Kodim, Kepala Dinas Sosial P2KB P3A Kabupaten Bungo Ardani, S.IP, Kabid Pengendalian Penduduk dan KB, camat, para Rio, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ardani menyampaikan bahwa terdapat beberapa titik pelayanan KB di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang. Selain itu, juga dilaksanakan BKB KIT kepada kelompok BKB Mangga di Desa Pauh Agung.
“Kami juga melaksanakan pelayanan di Klinik Zahra dan melakukan penyerahan BKB KIT, yang merupakan salah satu program Baga Kencana untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bungo,” ungkapnya.
Pelayanan KB ini dimulai pada 10 September dan akan berakhir pada 20 September 2024, dengan target 200 akseptor KB di Kecamatan Limbur Mengkuang. Sejauh ini, tercatat pemasangan KB terdiri dari IUD sebanyak 20 akseptor, implan 88 akseptor, suntik 14 akseptor, dan pil 2 akseptor.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyanto, M.Kes, berkesempatan meninjau pelayanan KB di beberapa lokasi. Putut menjelaskan bahwa secara nasional, target akseptor KB adalah sekitar 1.300.000, sementara Provinsi Jambi menargetkan sekitar 17.500 akseptor.
“Untuk Kabupaten Bungo, sudah disebutkan oleh Pak Kadis bahwa targetnya adalah sekitar 1.500 akseptor, dan saya yakin ini akan tercapai,” ujarnya.
Putut juga menjelaskan bahwa tujuan penyelenggaraan acara ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi guna menjaga kesehatan ibu serta mengatur kelahiran. “Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 183 kematian per 100 ribu kelahiran. Selain itu, angka kematian bayi juga masih cukup tinggi,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa rata-rata lama sekolah di Indonesia masih rendah, yaitu 8,4 tahun. Ia berharap masyarakat, khususnya di Kabupaten Bungo, dapat berpartisipasi dalam program KB untuk menciptakan keluarga yang sehat dan anak-anak yang berkualitas.
“Jika kita ingin negara kita maju, itu dimulai dari keluarga. Keluarga yang sehat, sejahtera, dan bahagia, insya Allah akan membawa kebahagiaan bagi negara kita,” ujarnya.
Untuk diketahui, puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2024 di Indonesia akan dilaksanakan pada 26 September di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sementara itu, di Provinsi Jambi, acara akan diadakan di Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari. (red/adv)