Saluran Irigasi Terbengkalai di Desa Senaung Dinilai Mubazir

Saluran Irigasi Terbengkalai di Desa Senaung Dinilai Mubazir

SUMBERNEWS, MUARO JAMBI – Jaringan irigasi sawah di RT 10 Desa Senaung. Desa Senaung, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, yang dibangun oleh pemerintah, telah bertahun-tahun terbengkalai dan tidak berfungsi dengan baik. Proyek infrastruktur irigasi tersebut dinilai mubazir oleh masyarakat setempat, karena tidak mampu mengairi area persawahan yang luas.

Menurut para petani, pembangunan infrastruktur irigasi ini diduga tidak direncanakan dengan matang, karena posisi irigasi yang lebih rendah dari area persawahan. Akibatnya, air tidak dapat mengalir dengan baik, dan proyek irigasi yang menghabiskan anggaran cukup besar terkesan sia-sia.

Kondisi fisik bangunan irigasi kini semakin memprihatinkan. Banyak bagian yang rusak dan tidak terurus, bahkan beberapa fasilitas penting seperti pintu air saluran irigasi yang terbuat dari plat besi hilang dicuri. Keadaan ini semakin memperburuk fungsi irigasi yang diharapkan dapat mendukung sektor pertanian di daerah tersebut.

Saluran Irigasi Terbengkalai di Desa Senaung

Imbas dari pembangunan infrastruktur irigasi yang gagal ini sangat dirasakan oleh para petani. Lahan persawahan seluas lebih dari 10 hektare tidak dapat digarap dengan optimal karena minimnya pasokan air. Hal ini menghambat produktivitas pertanian di Desa Senaung, dan para petani berharap pemerintah memberikan perhatian khusus dengan memperbaiki proyek irigasi yang sudah jelas gagal tersebut.

“Perbaikan jaringan irigasi sangat diharapkan oleh kami para petani, karena hal ini akan mendukung program swasembada pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata H. Ishak, salah seorang petani setempat.

Para petani di Desa Senaung sangat berharap agar pemerintah segera memperbaiki jaringan irigasi yang telah terbengkalai ini, agar lahan pertanian yang terabaikan dapat kembali produktif. Perbaikan irigasi juga diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan di Indonesia. (red)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY