SUMBERNEWS, BUNGO – Resah sungai Batang Bungo rusak akibat Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), Aliansi pemuda dan mahasiswa peduli Kabupaten Bungo gandeng pakar hukum. Mereka melakukan audiensi ke civitas Universitas Muara Bungo untuk meminta pandangan hukum terkait pencemaran sungai Batang Bungo oleh PETI.
Aliansi pemuda dan mahasiswa diterima oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Muara Bungo Dr Nirmala Sari, kemudian melakukan diskusi terbuka di ruang kerjanya.
Kordinator lapangan aksi Ziqri Julian Saputra menjelaskan, aksi audensi ini merupakan bentuk kepedulian pemuda Bungo dengan kondisi sungai Batang Bungo yang tidak bisa digunakan lagi dampak pertambangan liar di ulu sungai khususnya di Dusun Sei Telang.
“Kita melakukan diskusi dan meminta pendapat pakar hukum terkait pencemaran sungai Batang Bungo oleh PETI. Bagaimana hukum melihat ini dan aturan apa yang dilanggar oleh pelaku. “Dalam hal ini Dr. Nirmalasari sangat mengapresiasi pergerakan yang dilakukan oleh OKP dan aliansi Mahasiswa ini”.
Alhamdulillah, aliansi mahasiswa dan pemuda Bungo ini yang terdiri dari Kader Inti Pemuda Anti Narkoba ( KIPAN), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ), Badan Elsekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Muara Bungo ( BEM UMMUBA), Dan Fakultas Hukum Universitas Muara Bungo ( UMB) kompak, tidak ada yang mundur. Sesuai dengan konsep awal,” katanya.
Ziqri berharap, dengan paparan pakar hukum, tim aliansi semakin paham arah dan tujuan. Sehingga bisa melihat celah hukum yang dilanggar dan cara menanggulanginya.
” Kita rapatkan barisan dan terus kawal sampai tutas” ucap Habibi
Selain berdialog dengan akademisi, aliansi pemuda dan mahasiswa Bungo juga akan melakukan audiensi dengan tokoh agama, tokoh Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Bungo, tokoh adat, legislatif, eksekutif hingga yudikatif.
“Jadi dampak dari PETI ini kemana-mana, merusak lingkungan, merupakan ekosistem kehidupan makhluk hidup, merusak otak dan fisik karena narkoba. Banyak peredaran narkoba di sekitar lokasi PETI,”tutupnya. (*)
