SUMBERNEWS, BUNGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bungo, Jumat (19/08/2022) menggelar rapat membahas pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Bungo. Rapat dipimpin langsung Bupati Bungo H Mashuri, didampingi Wakil Bupati Bungo H Safrudin Dwi Apriyanto.
Rapat tersebut berlangsung di ruang utama kantor Bupati Bungo, yang dihadiri Sekda Bungo, Staf Ahli Bupati, Asisten, kepala OPD, para Kabag, serta dari instansi vertikal statistik Kabupaten Bungo.
Dalam arahannya Bupati Bungo H Mashuri menjelaskan, Tim Satgas Pangan Kabupaten Bungo melaksanakan rapat evaluasi dari rapat satgas yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia beberapa hari yang lalu. Dimana presiden menyebutkan inflasi di Provinsi Jambi melebihi angka 5 persen, berada di 8,55 persen tertinggi secara nasional.
Sementara Bungo salah satu kabupaten penyumbang inflasi di Provinsi Jambi.
Bupati mengatakan ada beberapa hal yang menjadi catatan penyebab tingginya angka inflasi di Bungo. Salah satunya ialah kenaikan dan fluktuasi harga cabe.
“kami sudah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan, ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan dan fluktuasi, harga cabe merah, cabe rawit, daging ayam, kemudian telur dan beberapa komoditi lainnya,” katanya.
Sebenarnya apa itu Inflasi? dilansir dari situs www.bi.go.id, bahwa Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Terkait Inflasi yang terjadi di Bungo, Bupati H Mashuri menduga ada permainan pasar terhadap komoditas yang sangat dibutuhkan masyarakat itu. “kami jajaran Pemerintah Kabupaten Bungo akan memindaklanjuti harga ini dan kita tentu harus memastikan bahwa ini akibat adanya permainan pasar saja, jadi ini kita perkirakan sebelum kita rapat ini, akibat dari distribusi kemudian pasokan terhambat dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dikatakan suami Hj Verawaty ini, seharusnya inflasi tidak terjadi sebab produksi cabe di Bungo cukup. “Tapi ternyata setelah kita lihat ini adalah permainan di bawah, karena distribusi komoditi yang kita sebutkan tadi cukup lancar, kemudian juga cabe kita di Kabupaten Bungo sekarang lagi produksi cabe oleh petani,” tuturnya.
Menanggapi dugaan permainan di pasar, Bupati memerintahkan bawahannya untuk menindaklanjuti sembari berencana akan melakukan operasi pasar terhadap kebutuhan tertentu.
“harga yang cukup signifikan yang begitu cukup tinggi, kita akan lakukan operasi pasar. Nanti untuk beberapa komoditi apabila para pedagang mempermainkan harga, kami habis ini akan tidak lanjutin saya sudah perintahkan Asisten II dan beberapa OPD terkait dan tim satgas pangan untuk melaksanakan rapat dengan para pedagang besar, pemasok kebutuhan pokok terutama cabe rawit, cabe merah,daging ayam, telur untuk memastikan bahwa tidak ada permainan-permainan di pasar,” katanya
“Seharusnya kebutuhan cabe di kabupaten Bungo ini cukup tetapi ada permainan dari pedagang sendirinya.” tandasnya.
Sumber: Dinas Kominfo Bungo diolah kembali oleh redaksi