SUMBERNEWS, BUNGO – Pemerintah Kabupaten Bungo menggelar kegiatan Kenduri Swarnabhumi Balayei yang berlokasi di Dusun Empelu Kecamatan Tanah Sepenggal, Selasa (17/10/2023).
Sejumlah rangkaian kegiatan pun dilaksanakan dalam memeriahkan Kenduri Swarnabhumi tersebut. Diantaranya jalo gapung, tumbuk tingkah, tari krinok, memasak tradisional, bazar, penanaman pohon dan penaburan bibit ikan.
Bupati Bungo H Mashuri SP ME didampingi istri Dr Hj Verawaty secara resmi membuka kenduri Swarnabhumi Balayei di Lubuk Sakti Dusun Empelu.

Menurut Ibrohim, pembuat konsep Kenduri Swarnabhumi ini, Balayei sendiri merupakan tradisi zaman dahulu saat kemarau berkepanjangan, masyarakat turun bertani. Sehingga masyarakat khususnya nenek mamak dusun empelu melakukan ritual yang disebut balayei di Lubuk Sakti. Bermohon kepada Allah SWT dengan menaiki perahu sambil melantunkan syair meminta diturunkan hujan.
“Sinopsis, bahwa kejadian jaman dahulu masyarakat turun bertani dan kemarau berkepanjangan sehingga nenek mamak Dusun Empelu ini membuat kesepakatan membuat suatu balaye, berlayar di lubuk sakti dengan membawa pearhu 3 buah, meminta hujan kepada Allah SWT,”ungkapnya.
Ditambahkan Ibrohim, kegiatan tersebut dirancang dari empat bulan yang lalu. Kerja sama antara Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (kemendikbud Ristek RI), Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah kabupaten Bungo.
“Masyarakat bisa menyaksikan tradisi yang dilakukan, khususnya di Dusun Empelu,” katanya.
Acara yang mengangkat budaya peninggalan nenek moyang warga setempat tersebut turut dihadiri Gubernur Jambi diwakili Staff Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum, dan Politik H.Usairi,S.I.P. Selain itu hadir pula Sekda Bungo Drs H Mursidi MM, Ketua GOW Kabupaten Bungo Nining Wilasari, forkopimda, asisten, kepala OPD, para camat serta seluruh datuk Rio se kecamatan Tanah Sepenggal dan tamu undangan lainnya.
Antusias warga sekitar tumpah ruah menyaksikan langsung tradisi yang dilakukan masyarakat khususnya di Dusun Empelu Kecamatan Tanah Sepenggal.

Bupati H Mashuri mengungkapkan rangkaian kegiatan tersebut mengandung makna filosofi gotong royong kebersamaan yang baik di masyarakat. “kenduri Swarnabhumi merupakan agenda rutin yang setiap tahun dilaksanakan, tujuannya untuk memperkenalkan budaya leluhur kita kepada generasi penerus,” jelas Bupati.
Ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi generasi muda untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah ditengah tengah kemajuan zaman. (red/adv)