SUMBERNEWS, BUNGO – Pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Bungo ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan dibuka pada 27 Agustus 2024 mendatang. Namun, menjelang akhir Juli, belum ada satupun kandidat calon bupati yang menemukan pasangan yang sesuai.
Dua kandidat yang paling aktif dalam sosialisasi politik saat ini adalah Jumiwan Aguza dan Dedy Putra. Meskipun keduanya telah mengklaim mendapatkan dukungan dari partai politik untuk maju dalam pemilihan bupati Bungo, mereka belum mengumumkan sosok wakil.
Jumiwan Aguza, atau akrab dipanggil Jon H Zaki, belakangan ini disebut-sebut akan berpasangan dengan Riswanto. Riswanto dikenal sebagai Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Mukti di Dusun Karya Harapan Mukti, Kecamatan Pelepat Ilir, yang telah sukses membawa nama KUD Karya Mukti ke tingkat nasional.
Namun, Direktur Pemenangan Jumiwan Aguza, Dr Khairun A Roni, menyatakan bahwa hal ini belum pasti. “Blm,” ungkapnya melalui WhatsApp belum lama ini.
Situasi yang serupa juga terjadi di kubu Dedy Putra. Direktur Media Center Dedy Putra, Akhmad Ramadhan, belum mau mengungkap siapa yang akan mendampingi Dedy Putra. “Tunggu saja kejutan,” ucap Ramadhan dengan emoji senyum saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
Menurut Pengamat Politik Bungo, Dr Auri Adham Putro, ada dua alasan mengapa calon bupati belum menentukan wakilnya. Pertama, kesulitan dalam mencari figur calon wakil bupati yang memiliki tingkat keterpilihan tinggi, khususnya yang berasal dari etnis Jawa. “Cawabup dari etnis Jawa memiliki elektabilitas tinggi, sementara calon bupati berasal dari etnis Melayu Jambi,” jelasnya.
Kedua, belum tercapainya kesepakatan bersama antara calon bupati dan calon wakil bupati, terutama terkait dukungan partai politik dan pembagian (sharing) pendanaan dalam rangka pemenangan.
Menurutnya, saatnya bagi calon bupati untuk segera menetapkan calon wakilnya untuk memberikan kepastian kepada masyarakat dan memastikan dukungan politik yang solid.
“pertama untuk memberikan kepastian kepada masyarakat tentang calon yang akan berkompetisi dalam skema telah berpasangan, Kedua, untuk memberikan kepastian tentang soliditas dukungan dari partai politik. Ketiga, untuk memberikan ruang dan waktu yang cukup bagi calon agar berbagi peran dalam menggalang dukungan politik,” pungkasnya. (red)